BOLMONG, dutademokrasi.co.id–Dalam Konferensi Wilayah (Konferwil) Desakan Pemuda (GP) ANSOR Provinsi Sulawesi Utara ke XIII yang digelar di Hotel Sutanraja Kota Kotamobagu, Kamis (17/04/2025), Muliadi Paputungan tepilih secara aklamasi menggantikan Yusra Al-Habsyi.
Muliadi Paputungan dipilih secara aklamasi oleh 9 peserta penuh. Proses pemilihan dipimpin langsung oleh Korwil DPP GP ANSOR. Penyelenggaraan proses pemilihan berlangsung aman dan tertib.
Dalam sambutan Waketum DPP GP ANSOR menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Sahabat Muliadi Paputungan sebagai Ketua PW GP ANSOR Sulawesi Utara periode 2025-2030. “Kita sebagai Kader ANSOR tentunya mengharapkan perkembangan dalam organisasi kedepan menjadi lebih baik lagi. ANSOR bisa dikenal dan dihargai oleh semua kalangan masyarakat,” Katanya.
Muliadi Paputungan memiliki komitmen untuk membawah GP ANSOR Wilayah Sulaweisi Utara didepan menjadi lebih baik dan dikenal di semua kalangan. Dalam sambutannya mengatakan akan kembali mengaktifkan kembali Rijalul Ansor, memperluas kepengurusan hingga ke tingkat ranting, serta mendistribusikan kader-kader terbaik ke level pusat.
Target dalam kepengurusannya, Muliadi bertekad akan meningkatkan representasi kader GP Ansor di berbagai lini pemerintahan. “Kalau hari ini kita punya satu anggota DPRD provinsi, ke depan kita bisa sepuluh atau bahkan lebih. Kalau hari ini dua kepala daerah, ke depan bisa lima,” tambahnya optimistis. Muliadi Paputungan memiliki program Badan Usaha Milik ANSOR. Program ini dicetuskan guna mengurangi ketergantungan pada proposal untuk setiap kegiatan organisasi dan meningkatkan ekonomi anggotanya. “Di masa Yusra Alhabsyi, sudah ada bukti. Insya Allah, di masa kami nanti, kamilah yang akan menjadi bukti,” ujar Muliadi.
Diketahui, selain mendapat dukungan penuh dari para peserta Konferwil, Muliadi Paputungan juga mendapat diskresi khusus dari Pengurus Pusat.
Namun, tetap diwajibkan mengikuti Pendidikan Kader Nasional (PKN) sebagai syarat mutlak pengukuhan.
Momentum ini pun bertepatan dengan 19 Syawal 1446 H, menjadi catatan penting dalam perjalanan organisasi Islam terbesar di kalangan pemuda Sulawesi Utara tersebut.
Chandra Paputungan