BOLMONG, dutademokrasi.co.id– Peristiwa yang terjadi di Bangsa Indonesia sekarang ini, menjadi acuan dari seluruh daerah dalam menyuarakan aspirasi rakyat. Kabupaten Bolaang Mongondow melalui Organisasi Kepemudaan (OKP) memilih untuk tetap bersuara dengan metode melibatkan lintas agama untuk menjaga keamanan dan kedamaian dalam wujud daerah miniatur keberagaman budaya di Sulawesi Utara.
Aksi damai dan doa bersama dimotori oleh Gerakan Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (PERADAH), serta Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI). Hadirnya inisiatif ini, berdoa untuk bangsa Indonesia terutama untuk daerah Bolaang Mongondow.
Aksi ini dilakukan di dua tempat, masing-masing di Kantor Bupati dan Kantor DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow. Aksi ini disambut langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati di Pelataran Kantor Bupati-Lolak. Bupati Yusra Al-Habsyi dan Wakil Bupati Dony Lumenta menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh OKP saat ini.
Bupati Yusra memberikan apresiasi atas inisiatif pemuda yang mampu menunjukkan sikap persatuan.
“Pemuda adalah garda terdepan dalam menjaga persaudaraan. Deklarasi damai ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan komitmen menjaga kerukunan di Bolmong,” ujar Yusra.
Doa lintas agama berlangsung khidmat, dipimpin secara bergantian oleh perwakilan masing-masing agama. Usai doa bersama, acara dilanjutkan dengan pembacaan naskah deklarasi damai yang ditandatangani perwakilan OKP serta disaksikan langsung oleh bupati, wakil bupati, dan kapolres Bolmong.
Demikian juga yang di Kantor DPRD Bolaang Mongondow. OKP dalam aksi solidaritasnya ini disambut oleh Tiga Pimpinan DPRD, Ketua Tony Tumbelaka, Wakil Ketua Sulhan Manggabarani, Wakil Ketua Febriyanto Tangahu, didampingi oleh beberapa anggota DPRD Amri Modeong (PKB), Supandri Damogalad (PKB), Arman Mamoto (PKB), Hardjono Kalimbe (Gerindra), Yansen Mokoginta (PDIP), Fitri Koagow (PDIP), Ratna Rahman (Nasdem), Nofriansyah Simbala (Nasdem).
Chandra Paputungan