BOLTARA, dutademokrasi.co.id – Aksi unjuk rasa gabungan mahasiswa dan organisasi yang mengatasnamakan Barisan Aksi Kerakyatan (Bakar) yang berlangsung di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bolaang Mongondow Utara (Boltara) mendapatkan respon positif dari pimpinan dan anggota.
Respon positif itu terlihat usai pimpinan dan anggota bertemu. Dan mendengarkan seluruh aspirasi yang di sampaikan para pendemo.
Kedatangan para wakil rakyat ini juga sebagai penegasan bahwa DPRD Boltara tidak alergi kritik meskipun mendapatkan kado spesial keranda mayat.
“Penyerahan keranda mayat ini sebagai simbol bahwa hati nurani anggota DPRD saat ini telah mati. Karena sudah tidak ada lagi memikirkan nasib rakyat,” beber perwakilan pendemo Rafik Patingki.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua I DPRD Depri Pontoh mengaku sangat antusias menerima aspirasi yang di sampaikan. Apalagi menurutnya berkaitan dengan masyarakat.
“Terus terang ini cambuk bagi kami agar bangun dari tempat tidur. Dan saya berterima kasih banyak atas aspirasi yang disampaikan ini,” bebernya.
Politisi PPP itu pun mengaku membuka diri berdiskusi terkait masalah daerah secara terbuka dan di mana saja.
Wakil Ketua DPRD II Saiful Ambarak mengatakan bahwa pintu kantor DPRD ini terbuka untuk masyarakat dalam menyampaikan aspirasi.
“Jadi kami dari perwakilan rakyat. Kalian tidak salah datang ke sini karena rumah ini milik kalian. Peti mati saja kami terima. Apalagi itu untuk mengoreksi itu hal yang wajar,” tegas Politisi Partai Golkar tersebut.
Saiful pun mengaku dirinya dan teman – teman DPRD akan siap di keluarkan dari rumah rakyat ini jika tidak beres menjalankan amanah rakyat.
“Ini rumah kalian. Tidak lama cuma 5 tahun kita berada di kantor ini,” pungkasnya.
(Jaya)